Konfigurasi DHCP Server Mikrotik

Share:
Jika sebelumnya pada artikel Konfigurasi DHCP Client Mikrotik sudah dibahas bagaimana konfigurasi mikrotik agar bisa mendapat IP, maka kali ini kita akan melakukan konfigurasi agar mikrotik dapat membagikan IP sebagai DHCP Server.

Tahap Persiapan Konfigurasi

Sebelum melakukan konfigurasi anda perlu menyiapkan beberapa hal yang dibutuhkan, yaitu :
  • RouterBoard MikroTik
  • Winbox
  • Komputer atau laptop
Pada tutorial ini saya menggunakan RB450G.

Tahap Konfigurasi DHCP Server

Sebelum anda masuk ke tahap konfigurasi DHCP Server, anda perlu memberikan IP secara statik pada interface yang akan anda berikan service DHCP Server. Caranya anda klik tab IP -> Addresses -> Add

Setelah anda klik add maka akan muncul tab New Address
  • Address : Anda isi dengan alamat IP yang anda berikan untuk interfaces yang akan memberikan layanan DHCP Server
  • Network : Anda isi dengan Network Address IP yang diberikan
  • Interface : Anda pilih interface mana yang akan diberikan IP
Setelah selesai anda klik OK.

RouterBoard Mikrotik dapat menetukan Network Address secara otomatis berdasarkan IP yang kita masukan. Contohnya disini saya memasukan IP 10.10.10.1 dengan CIDR /24, maka Network Address nya akan terisi secara otomatis dengan 10.10.10.0. Berbeda jika saya memasukan IP 10.10.10.1 tanpa CIDR maka Network Address yang muncul adalah 10.0.0.0

Setelah ini kita bisa masuk ke tahap konfigurasi DHCP Server. Untuk melakukan konfigurasi anda klik tab IP -> DHCP Server -> DHCP Setup
Saat anda klik DHCP Setup maka mikrotik akan menuntun anda untuk melakukan setting. Tab yang pertama muncul adalah interface. Disini anda diminta untuk memilih interface mana yang akan di berikan layanan DHCP Server.
Tab selanjutnya adalah Address Space. Disini anda diminta untuk mengisi Network Address dari interfaces yang akan diberikan layanan. Karena sebelumnya kita sudah memberikan IP untuk ether3 maka mikrotik secara otomatis memasukan Network Address yang berada pada satu segmen dengan IP ether3. Jika anda belum memberikan IP, maka anda dapat melakukan setting secara manual disini.
Selanjutnya anda diminta memasukan IP  Default Gateway bagi client. Mikrotik akan secara otomatis memasukan IP yang terdapat pada ether3(sebagai contoh) sebagai Default Gateway bagi client
Setelah anda klik next, selanjutnya anda diminta memasukan range IP yang dapat diberikan kepada client. Yang harus anda perhatikan adalah anda tidak boleh memasukan IP yang sudah digunakan. Sebagai contoh saya sudah menggunakan IP 10.10.10.1 untuk ether3, maka IP tersebut tidak boleh dimasukan kedalam range. Selain itu IP nya harus masih berada dalam satu segmen.
Selanjutnya anda diminta untuk memasukan IP DNS Server. Untuk memasukan IP DNS Server anda harus memasukan IP DNS lokal terlebih dahulu sebelum DNS ISP.
Terakhir anda diminta untuk menentukan jangka waktu IP yang sudah dibagikan ke client dapat digunakan untuk default mikrotik adalah 3d artinya 3 hari. Jadi setelah tiga hari client akan mendapat IP yang berbeda. Atau jika client disconnect lalu connect kembali maka IP nya pun akan berbeda dari sebelumnya.
Jika berhasil maka akan muncul pesan setup has completed successfuly
Sampai disini anda sudah dapat memberikan IP untuk client. Yang diterima oleh client tidak hanya IP tapi juga IP DNS Server dan Gateway sesuai dengan IP yang kita berikan sebelumnya.
Untuk mengeceknya anda bisa menghubungkan client dengan ether3 pada RouterBoard lalu pastikan setting IP pada client adalah DHCP. Jika berhasil client akan mendapat IP yang sesuai dengan range yang sudah kita tentukan.

Sekian untuk postingan kali ini. Semoga artikel ini dapat bermanfaat. Jika ada pertanyaan atau request artikel apa yang akan diposting anda dapat comment atau kirim e-mail.
Thankyou for your visiting and see you next time.

No comments